skip to main |
skip to sidebar
Ku mulai mendengar suara pungguk memuja sang bulan......Merdu betul iramanya...Indah benar ritmanya..Mendayu-dayu berirama teramat merdu......Beralun-alun bingkisan kata yg diatur sang pungguk.....Seandainya Sang Bulan mampu mendengar rintihan itu sudah pasti sang bulan kan turun keribaan.....Pasti wujud cinta yang tak mungkin diwujudkan
Malam ini ku masih mendengar alunan ritma merdu sang pungguk merayu-rayu sang bulan......Indahnya bahasa yang diukirkannya.....Lembut dan lemah sahaja...Berentak-rentak dalam alun yg lembut...Betapa setianya pungguk menunggu bulan......Seandainya wujud cinta dunia sesetia cinta ini mesti ianya indah..
Seperti malam-malam lalu.....Malam ini aku mendengar lagi kicauan sang pungguk...tapi.....kemerduannya hilang..Ritmanya timbul tenggelam.....Apakah mungkin Sang pungguk sudah berputus asa.....Memujuk rayu pada Sang Bulan yang dipuja......Apakah mungkin Sang Pungguk keletihan atau dilanda kesakitan.....
Seperti biasa.....Malam ini aku ke sana lagi......Mencari-cari Sang Pungguk bernyanyi lagi.....Ternyata ianya terus sunyi.....Tiada ku dengar ia bernyanyi.....Ke mana Pungguk telah pergi.....Apa mungkin ia bermigrasi.....
Esoknya ku ke sana lagi.....Masih aku mencari-cari....Terlalu rindu mendengar desir suaranya.....Tetap masih lagi hampa......Aku nanti dan masih menanti dan berhari-hari kuulang menanti.....Sang Pungguk tetap tak kembali....Malam ini aku kembali.....Aku memandang ke langit.....Kulihat bulan tiada cahaya.....Seperti merindu sang pemuja....Kesedihannya dapat ku rasa.....Pada akhir baru kusedar.....Sang Pungguk kembali kepada pencipta..
Begitu berakhir cinta Sang Pungguk yang memuja-memuja.....Pada akhir dia tak berdaya.....sperti juga kita dilamun cinta.....Di akhir usia berpisah akhirnya.....Menghadap pencipta yang pastinya kita milik dia....
0 comments:
Post a Comment